Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Mas Oyama

Sosai (Guru Besar) Masutatsu Oyama lahir di Korea pada tahun 1923 dan menjadi pendiri dari teknik karate yang paling dikenal dan paling luas di seluruh dunia. Sejak berumur 9 tahun, Mas Oyama belajar Kenpo Cina di Manchuria dan diikuti dengan berlatih Judo dan boxing (tinju) saat berumur belasan tahun. Hal tersebut kemudian memperkenalkannya kepada karate Okinawa, yang pada akhirnya nanti berperan sebagai batu loncatan baginya untuk menciptakan tekniknya sendiri, Kyokushin, atau “Kebenaran Sejati”. Ketika berumur 20 tahun, Mas Oyama telah menerima Dan keempatnya dalam karate Okinawa dan melalui kerja keras tanpa lelah akhirnya ia juga meraih Dan keempat dalam Judo juga.

Di antara banyaknya prestasi yang telah diraih Mas Oyama, mungkin dia paling dikenal karena memperkenalkan tameshiwari atau memecahkan batu dalam praktik karate modern. Mas Oyama beralasan bahwa melalui pelatihan yang keras dia dapat mengkondisikan kedua tangannya untuk menjadi sekuat sebuah palu. Oleh karena seseorang dapat memecahkan bebatuan dengan sebuah palu, dia mulai berlatih untuk memecahkan papan, batu bata, dan bebatuan dengan kedua tangan kosongnya. Kekuatan dahsyat ini kemudian dia interpretasikan secara langsung pada teorinya mengenai karate, beralasan bahwa jika dia dapat memecahkan bebatuan, maka dia juga dapat menghancurkan tulang manusia juga. Oleh karena itu, mungkin sumbangsih terbesarnya pada karate Jepang adalah karena memperkenalkan dan mempopulerkan karate full-contact / kontak langsung. Pada saat dia memenangkan turnamen terbesar di Jepang yang disponsori oleh karate Shotokan Okinawa, dia sering dihukum karena dinilai bertarung terlalu keras yang menyebabkan luka berkepanjangan kepada lawannya. Mungkin pengalaman inilah di antara alasan lainnya yang mendorongnya untuk menciptakan karate Kyokushin. Lagipula, Mas Oyama berkeyakinan bahwa karate adalah sebuah seni beladiri berkelahi, dan tanpa melatihnya ke batas ekstrim dengan cara menghancurkan tubuh lawannya (dalam penerapan ketika situasi mengancam nyawa), maka seseorang tidak akan dapat menyadari potensi spiritual yang sesungguhnya dari karate.

Merasa kecewa terhadap perlawanan masyarakat, pada umur 23 tahun Mas Oyama mengasingkan diri ke tempat terpencil di pegunungan dengan ambisi untuk berlatih lebih keras dan tidur lebih sedikit selama tiga tahun. Selama itu, dia berlatih dengan memukul beberapa pepohonan di sekitar kabinnya dengan kedua tangan kosongnya sampai pepohonan tersebut layu dan mati. Dia berlatih dua kali lebih berat dari berat tubuhnya 500 kali setiap harinya, bermeditasi di bawah air terjun yang dingin, dan berjuang melawan dinginnya malam dan isolasi. Menjelang berakhirnya dari pelatihan di gunung, dikatakan bahwa Mas Oyama juga melatih pukulannya pada tiang telepon dan juga meninggalkan jejak pukulannya pada pepohonan.

Pada usia 27 tahun, meyakini bahwa dia sudah tidak dapat lagi menemukan petarung lain di Jepang yang dapat menyamai kekuatan dan kecakapannya, Mas Oyama memulai pertarungan-pertarungan terkenalnya dengan sapi-sapi jantan untuk membuktikan kekuatannya dan membuat dunia menyadari kekuatan sebenarnya dari karatenya. Pada satu pertarungan terkenalnya di depan sebuah kamera perekam, dia bertarung dengan seekor sapi jantan yang marah di sebuah pantai selama 45 menit, keduanya menolak untuk menyerah. Pada akhirnya si sapi jantan lelah, dan Mas Oyama membelah salah satu tanduknya dengan shuto-nya atau “serangan pisau tangan”.
Mas Oyama membuka dojo-nya (tempat pelatihan) yang pertama di Ikebukuro, Tokyo pada usianya yang ke-30, dan menamainya “Oyama Dojo”. Di tempat inilah dia mengajarkan segala hal yang telah dia pelajari dari berbagai teknik bela diri yang telah dia pelajari selama bertahun-tahun, menggabungkannya dengan yang telah dilatihnya selama ribuan jam dan pertarungan full-contact, dan juga menciptakan sebuah teknik karate yang baru, yang dinamakan Kyokushin. Dimulai pada tahun 1964, dari sebuah dojo baru di Ikebukuro telah menjadi markas besar dunia dari Organisasi Karate Internasional, Kyokushinkaikan, yang mempunyai lebih dari 12 juta anggota di 133 negara pada saat kematiannya.

Mas Oyama wafat karena kanker paru-paru pada bulan April 1994, meninggalkan karate terkuat di dunia sebagai warisan kepada dunia.
Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Presiden IKO Kyokushinkaikan - Kancho Shokei Matsui

Shokei (Akiyoshi) Matsui mulai Kyokushin Karate pada usia 13. Pada 1976, ia bergabung dengan Kita Nagare-Yama Dojo di prefektur Chiba Jepang, mengelola untuk mencapai Shodan (tingkat pertama) Black Belt dalam sedikit lebih dari setahun. Pada tahun 1980, Matsui ditempatkan keempat di Jepang Terbuka 12 Semua Kejuaraan Karate ketika dia hanya 17. Segera setelah itu, ia menjadi Instruktur Kepala Sekolah Markas Kyokushin Internasional, "Honbu" Dojo di Tokyo, Jepang.

Baik pada tahun 1981 dan 1982, Matsui mengambil Tempatkan 3 di Jepang Terbuka Karate Semua Kejuaraan dan kemudian tempat 8 pada acara yang sama pada tahun 1983. Dia mendapat pengakuan di seluruh dunia dan mengagumi semangat yang luar biasa, kekuatan, dan penentuan ketika ia mengambil tempat yang luar biasa finis ketiga di Turnamen Karate Dunia ke-3 Buka pada tahun 1984. Dia berhasil memenangkan All Japan Championships di masing-masing 1985 dan 1986, dan kemudian berhasil menyelesaikan tantangan Kyokushin tertinggi, "100 Manusia Kumite" dalam waktu singkat. Di Jepang, ia menjadi dikenal sebagai orang "jenius yang tak tertandingi", salah satu yang datang tapi sekali dalam eon, dan kemudian pada tahun 1987 menjadi Juara termuda Dunia.
Pada Mei 1992, Matsui membuka sekolah sendiri di Asakusa, Tokyo dan kemudian ditunjuk Kepala Cabang oleh Mas Sosai Oyama. Pada tanggal 26 April 1994, Sosai Mas Oyama pendiri sayangnya meninggal, meninggalkan direktur dari organisasi di seluruh dunia untuk Matsui, yang menjadi "Kancho" (Direktur). Dalam bangun dari kematian mendadak yang Sosai, dan meskipun tendangan terdokumentasi dengan baik tentang pengangkatan itu, Kancho Matsui ditempa depan bahwa tahun pementasan Semua 11 Jepang Turnamen Berat dan 27 Kejuaraan All Jepang, yang terakhir dengan 16.000 penonton rekor yang hadir. Tahun berikutnya, ia menghasilkan, Dunia sangat sukses Turnamen Karate Terbuka 6, yang 168 pejuang dari seluruh dunia bersaing dan lebih dari 25.000 penonton menyaksikan.

Kancho Shokei Matsui telah direncanakan, dihasilkan dan disajikan berbagai terobosan acara seni bela diri untuk dunia, termasuk meresmikan "Piala Dunia"-Tim Karate Championships, "Dunia Wanita Karate Championships", "Dunia Berat Kategori Karate Championships", yang "Internasional Senior Karate Championships ", yang" Kata Kejuaraan Internasional "dan" International Youth Karate Championships ", yang berusia hampir 2000 pesaing 4-17 dari seluruh dunia berpartisipasi. Peristiwa ini di samping untuk melanjutkan warisan besar Mas Oyama memulai dengan menghadirkan sekali-setiap-empat-tahun, Dunia Buka Turnamen Karate, dan acara yang telah tumbuh menjadi terbesar, paling dihormati dan terkenal kompetisi seni bela diri di dunia yang pernah terlihat.

Saat ini, Organisasi Karate Internasional memiliki lebih dari 12 juta anggota di 125 negara. Sementara secara bersamaan mengelola organisasi dari kantor pusatnya di Jepang, Kancho Matsui perjalanan ke Cabang di seluruh dunia untuk mengajar dan menyebarkan semangat Jalan Kyokushin ke negara-negara dan budaya mana-mana.
Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Branchief of Indonesia

H.Sugeng Pramono

Sukses di masa lalu akan membantu setiap orang untuk memotivasi kesuksesan di masa mendatang. Setidaknya,kenyataan inilah yang berlaku pada sosok H. Sugeng Pramono. Karena kecintaannya terhadap seni bela diri memang sudah tumbuh sejak kecil, maka apa yang dicita-citakannya pun kini sudah ada dalam genggaman.Kecintaannya pada seni bela diri ini justeru mendorong Sugeng untuk terus mendedikasikan diri di dunia yang baginya penuh tantangan.Banyak pengalaman yang diperolehnya selama menggeluti dunia yang satu ini. Bahkan, saat usianya baru 7 tahun Sugeng sudah tercatat sebagai murid di Indonesia Karate-Do (INKADO) Jombang. Karena kecerdasannya,waktu itu ia sudah sempat melatih beberapa Dojodi Jombang dan Kediri.Kecintaannya pada ilmu beladiri pula yang kemudian membawanya melihat dunia luar. Ceritanya, dalam suatu turnamen pencak silat, Sugeng dapat menunjukkan kemampuannya bertarung menghadapi lawan dengan mata tertutup. Sejumlah media cetak kemudian memberitakan kehebatan anak muda ini. Salah satunya adalah majalah Liberty yang juga beredar di negeri jiran, Malaysia.majalah tersebut, Sugeng akhirnya bertemu dengan seseorang yang berwarga negara Malaysia yang ketika itu merintis Perguruan Pencak Silat Tenaga Dalam yang berpusat di Kuala Lumpur Malaysia.Di penghujung 1996 Sugeng pulang ke Tanah Air,setelah menglanglang buana ke sejumlah negara,termasuk Cina dan Tibet, untuk memperdalam ilmu bela diri.Ia lalu membuka perguruan tenaga dalam di Jakarta. Banyakmuridnya yang berasal dari kalangan anggota kepolisian dan TNI.Waktu itu namanya sudah mulai dikenal luas. Namun, karena sadar bahwa untuk mencapai puncak dirinya harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka ia pun menyusun rencana untuk mencapai puncak yang diinginkannya.Walau hidupnya telah berubah menjadi seorang pengusaha sukses, kecintaan Sugeng pada seni bela diri tidak pernah pupus.Di tengah waktu luang, ia masih sering melanglang ke berbagai negara untuk mengenal bela diri yang ada di negara-negara tersebut.Sampai akhirnya ia berkunjung ke Jepang dan langsung jatuh cinta pada seni bela diri Kyokushinkaikan, perguruan karate terbesar di negeri Matahari Terbit.Dengan percaya sepenuhnya bahwa setiap rencana yang telah disusun akan memberikan arah langkah yang pasti, H. Sugeng Pramono yang sebelumnya telah meraih Sabuk Hitam berupaya agar bias membuka perguruan Kyokushin karate di Indonesia. Secara pribadi dirinya melihat aliran karate ini kurang berkembang di Tanah Air.Padahal, aliran ini sudah demikian terkenal dan tersebar di 125 negara, dengan lebih dari 12 juta anggota di seluruh dunia serta memiliki agenda turnamen tersendiri.Berkat perjuangannya dan dukungan dari pihak Pengurus Daerah (PENGDA) DKI yang lama, Tanggal 23 Februari 2008 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. H. Sugeng Pramono dikukuhkan sebagai Branch Chief Indonesia yang baru oleh Kancho Shokei Matsui,selaku Presiden International Karate Organization (I.K.O.).Dengan pengukuhannya ini, ia bertekad akan mengembangkan Kyokushin di seluruh Tanah Air, disamping juga bertekad lebihmemperkenalkan Indonesia lewat cabang olah raga ini. Dengan nama Perguruan Bela Diri Tangan Kosong I.K.O. Kyokushinkaikan Indonesia.
Dan setelah H. Sugeng Pramono menjadi Branch Chief, banyak warga Kyokushin Karate Indonesia menyatakan Deklarasi bergabung dengannya. Diantaranya Kyokushin PENGDA Bali, Jawa Tengah,Jawa Barat, Daerah Istimewah Jogjakarta, Kalimantan Sumatera Utara dan terus berkembang dengan pesat.Sugeng meyakini, bila seseorang memandang dirinya besar,maka dunia terlihat luas, dan kitapun bisa melakukan hal - hal penting dan berharga.“Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia, sementara dunia anda tidak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan - kebaikan yang ada dalam pikiran kita".
tekad pria kalem ini.Karena itulah, menurutnya, setiap orang perlu jujur melihat dirinya sendiri dengan apa adanya. Sebab, dengan kejujuran dunia pun akan menampakkan realitanya yang tersembunyi.

Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan akan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses. Kenyataan inilah yang telah dibuktikan oleh H. Sugeng Pramono.
Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Ketua Pengda Bali



Shinse H. S Raharjo Djarot

Bergabung KYOKUSHINKAIKAN Pada 1987,dan pada tahun 1996 mendapatkan Black belt,awal mulai latihan di Dojo SMA kalasan Yogyakarta,dan pada tahun 1998 sempat fakum hingga tahun 2003,dan mulai aktif lagi pada tahun 2003 di Pengda Bali



Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Kepala Pelatih

Sinpe Guzard Arnord Wahyu




Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Instruktur Kami





Sp.S Rahardjo Djarot - Ketua Pengda
Hp.081999927466

Sp.Guzard A Wahyu - Kepala Pelatih
Hp.081805565657

Sp.Teddy horisson - Assisten Pelatih 1

Sp.Ivart Schou - Assisten Pelatih 2

Sp.Albet Nego - Assisten Pelatih 3
081353049092

Sp.Muslihudhin
Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Dojo Aora Kuta

OSU!!

Untuk warga KYOKUSHINKAIKAN yang ada di luar Bali yang berkunjung ke Bali kami mohon untuk sempatkan waktu berlatih dengan kami,lokasi berada di area legian kuta,kami akan dengan senang hati untuk menyambut anda,untuk info lebih lengkap bisa hub : +6281999927466





Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Kelas Dewasa

Waktu pelatihan
Hari : Selasa - Jumat
Jam : 19.30-21.00 WITA




Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Dojo Isobe Anugrah

Informasi

Dojo ini peserta banyak anak-anak,khusus anak2 sekolah tersebut,dimana Perguruan ini masuk sebagai Pelajaran extra kurikuler






Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

Dojo Rocky



Dojo baru berlokasi diarea Denpasar,tepatnya di jalan Teuku umar barat
Selasa, 24 Desember 2013 1 komentar

Dojo Ivart



Dojo ini mulai aktif latihan pada awal bulan Febuary 2014



 
;